Mitos seputar rokok kabarnya bisa membuat perokok lebih tenang hingga merasa merokok sesekali tidak berbahaya. Namun, anggapan ini belum tentu benar dan justru bisa menjerumuskan. Agar tidak terus terjebak dalam kebiasaan merokok, penting untuk mengetahui mitos dan fakta tentang rokok.
Banyak perokok merasa sulit berhenti bukan hanya karena kecanduan nikotin, tetapi juga karena terjebak pada berbagai mitos yang menyesatkan. Anggapan bahwa merokok bisa menenangkan pikiran atau bahwa rokok ringan tidak berisiko, justru membuat perokok semakin sulit lepas dari kebiasaannya.
Dengan memahami mana yang hanya sekadar mitos dan mana yang benar-benar fakta, Anda bisa lebih mudah melawan alasan-alasan yang membuat rokok sulit ditinggalkan. Mari kita bahas beberapa mitos populer seputar merokok agar Anda tidak lagi terjebak dan bisa lebih termotivasi untuk berhenti.
Berbagai Mitos yang Membuat Anda Tidak Kunjung Berhenti Merokok
Berikut ini adalah beberapa mitos yang membuat perokok tidak kunjung berhenti merokok:
1. Berhenti merokok bisa membuat tubuh sakit
Orang yang terbiasa merokok dalam jumlah banyak pada jangka waktu panjang umumnya telah mengalami kecanduan nikotin. Ini menyebabkan perokok yang berhenti merokok akan mengalami kondisi tertentu seperti sakit kepala, batuk, konstipasi, kecemasan, atau kelelahan.
Kondisi ini merupakan situasi yang umum terjadi dan akan membaik dalam hitungan minggu. Jadi gejala-gejala tersebut bukanlah penyakit, tapi gejala penghentian nikotin akan membaik dalam beberapa waktu.
2. Terlambat untuk berhenti merokok
Tidak pernah terlambat untuk berhenti merokok. Rusaknya kesehatan organ tubuh akibat rokok bersifat akumulatif. Makin lama seseorang merokok, dampak buruk yang ditimbulkan akan makin tinggi.
Berdasarkan penelitian, risiko seseorang untuk mengalami kesehatan buruk akibat merokok bisa berkurang hingga 90 persen jika dia berhenti merokok sebelum menginjak usia 35 tahun. Hanya dalam sebulan, proses pernapasan akan terasa lebih maksimal.
Selain itu, seorang perokok yang telah setahun berhenti merokok dapat mengurangi risiko dirinya untuk mengidap serangan jantung hingga 50 persen.
3. Perokok percaya rokok “mild” atau “light” lebih aman
Tiap produsen rokok memiliki patokan yang berbeda mengenai kadar yang dapat disebut tinggi dan rendah. Seorang perokok yang beralih ke produk yang mengklaim mengandung tar dan nikotin rendah akan merasa bahwa dia telah mengurangi bahaya rokok.
Tanpa disadari, perokok dengan kecanduan nikotin secara otomatis akan menambah jumlah rokok yang dia isap dalam sehari dan menghirup tiap rokok lebih dalam untuk mendapatkan tingkat efek atau kepuasan tertentu. Oleh karena itu apa pun jenis rokoknya akan memiliki dampak buruk yang sama.
4. Banyak perokok merasa sudah menjalani gaya hidup sehat
Merokok dapat merusak organ tubuh bagian dalam. Anda tidak dapat mencoba mengurangi kerusakan tersebut dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bernutrisi.
5. Merokok tidak akan membahayakan siapa pun selain diri si perokok
Orang yang tidak merokok, tetapi terpapar oleh asap rokok atau disebut perokok pasif, memiliki risiko 30 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker dibandingkan mereka yang tidak terpapar oleh asap rokok. Selain itu, perokok pasif juga berisiko untuk terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh paparan asap rokok.
6. Mencoba berhenti merokok membuat stres
Berhenti merokok pada awalnya memang membuat pelaku merasa stres. Tapi stres yang dirasakan ini pada umumnya tidak berlangsung lama dan tidak memiliki dampak jangka panjang pada perokok yang sedang mencoba untuk berhenti. Namun, lama-kelamaan orang yang berhenti merokok juga akan mulai berolahraga dan makan lebih sehat hingga akan merasa lebih baik terhadap dirinya sendiri.
7. Berhenti merokok membuat berat badan naik
Nikotin dalam rokok bisa meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh dan meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh, sehingga membuat berat badan berkurang. Pada nyatanya orang yang berhenti merokok memang berpotensi untuk mengalami pertambahan berat badan.
Pertambahan ini dapat terjadi karena ketika seseorang berhenti merokok, metabolisme tubuh kembali menjadi normal. Perubahan ini adalah hal yang menyehatkan karena tubuh tidak lagi dipaksa bekerja secara berlebihan.
8. Banyak perokok merasa gagal berhenti merokok
Banyak perokok yang merasa gagal berhenti merokok. Padahal, kenyataannya sebagian besar perokok bisa berhasil berhenti merokok setelah berusaha berulang kali. Tiap kali gagal, Anda belajar dari kesalahan dan mencoba taktik lain, sehingga makin dekat menuju keberhasilan.
9. Berhenti merokok akan kehilangan teman
Banyak perokok yang enggan berhenti karena takut kehilangan teman-teman lainnya yang juga merokok. Tapi pada kenyataannya tidak semua teman perokok akan bersikap demikian. Bahkan sebaliknya, jika Anda jelaskan alasan Anda untuk berhenti, teman-teman Anda bisa mendukung dan bahkan terpicu untuk berusaha berhenti bersama Anda.
Kehilangan momen merokok bersama sesama perokok pada awalnya bisa membuat Anda merasa kesepian. Namun, dengan berhenti merokok Anda juga mendapat kesempatan untuk membuat teman baru. Anda dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya sulit dilakukan, seperti berenang atau bersepeda jarak jauh tanpa tersengal-sengal.
Anda dapat menemukan teman-teman di dalam area baru yang lebih sehat dan mendukung gaya hidup baru Anda.
10. Berhenti merokok tidak akan kreatif lagi
Banyak orang yang dapat berkarya tanpa merokok. Kesulitan berkreasi dapat muncul dari stres atau gejala-gejala yang dirasakan pada masa awal berhenti merokok. Ingatlah bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara.
Keuntungan berhenti merokok jauh lebih besar dan lama jika dibandingkan dengan stres atau gejala yang bersifat sementara. Anda juga dapat mengalihkan perhatian Anda dengan aktivitas lain yang sama-sama membangkitkan kreativitas seperti berdiskusi, berjalan-jalan, atau menonton film.
Percaya pada mitos seputar rokok hanya akan membuat Anda semakin sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini. Faktanya, tidak ada jenis rokok yang benar-benar aman, dan tidak ada alasan yang bisa membenarkan merokok bagi kesehatan.
Semakin cepat Anda berhenti, semakin besar manfaat yang bisa dirasakan, mulai dari pernapasan lebih lega hingga risiko penyakit berkurang.
Jika Anda sudah coba untuk berhenti merokok tetapi tidak kunjung berhasil, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi bisa Anda lakukan dengan cepat tanpa perlu keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter.